Cari Blog Ini

Laman

Kamis, 31 Juli 2008

TULISKAN DAN KATAKAN

TULISKAN DAN KATAKAN
Oleh : A. Fauzi A.GH.
Saudaraku……………………..
Katakan… sekali lagi katakan ...............
apa yang yang kau rasakan
Jangan kau simpan ...........
atau kau pendam ..........
Agar ia keluar dari samudra hatimu
Nan luas dan dalam .................

Tuliskan.... sekali lagi tuliskan..............
Dengan tintamu yang hitam pekat
Sampai isi tinta itu kering, habis dan lenyap
Agar tiada lagi beban rasa yang menyelinap

Buang segala keraguan .................
Tumbuhkan keyakinan ....................
Bahwa ke depan kita bukan lah sampah-sampah
Yang berserakan , terinjak injak dan terbuang

Dan .....ke depan kita bukanlah generasi
Yang berhandai-handai
Menanti...., mengharap ....,
Turunnya hujan di musin kemarau
Tanpa kepastian, tanpa cita–cita

Tuliskan ...!, dan Katakan ......! Namun, sadarlah ..........
Dialah Alloh, Yang maha mengetahui
Apa yang kita rahasiakan ...........
Dalam hati yang terdalam
Meski serapat apapun tersimpan

Seumpama bangkai bangkai yang terbungkus rapi..
Suatu saat kan terbuka, tercium, terbongkar jua ...........
Dan kamu kan tahu ........................
Semua, dan kita akan tahu .............
Siapa diri kita sebenarnya................
Tiada guna lagi peran dari sandiwara ...sandiwara
Yang kita mainkan .......yang kita perankan .......
Dan kita sebenarnya adalah pemeran sandiwara itu
Dia lah sang Sutradara ..............
Pengatur alur cerita yang kita mainkan
Dari detik detik kehidupan yang kita lalui .....
Allohu Akbar, Allohu Robbi........
Anta maqsudi.. waridhooka mathluubi.................


Saudaraku .........................
Jadikan lah apa yang kita tulis ..........
apa yang kita katakan .......................
Merupakan butiran – butiran mutiara
Butiran butiran berlian bercahya

Namun jangan ....... sekali lagi jangan .......
apa yang kita tulis .................
apa yang kita katakan ................
Merupakan sayatan sembilu
Yang melukai hati , melemahkan dan
menghancurkan semangat perjuangan . ..........
Lalu Jadikan apa yang kita tulis
apa yang kita katakan ................
Merupakan pembangkit motivasi,
Menggapai Harapan .......



Jadikan lah apa yang kita tulis
apa yang kita katakan ................
Merupakan tanda kesyukuran , bukti ketundukan
ketaatan pada kebesaran Tuhan

Jadikan pula apa yang kita tulis
apa yang kita katakan ................
Merupakan Penyesalan akan dosa dosa dan noda
Yang pernah kita lumurkan
Pada diri kita .................
saudara, keluarga ....................
bahkan pada bangsa dan negeri tercinta .....

Apa yang telah kita lakukan pada diri kita ?
Sebagai makhluk Allah, lalu .............sudahkah kita kenal diri kita ?
Apakah adanya kita di alam ini dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan ?
Lalu Sudah kah kita syukuri semua nikmatnya, syukur dalam ucapan? Atau Perbuatan yang diridhoiNYa ?
Sudahkan kita luruskan niat, bersihkan hati ?
Bukankah amal kita selama ini hanya sekedar memuaskan kebutuhan tubuh jasmani, sekedar mempercantik diri,
atau sekedar mengenyangkan perut memuaskan birahi liar seenaknya tanpa aturan, tak ubahnya bagai seekor binatang?
sementara ......... hati ini semakin gelap, rapuh, iman pun lemah, goyah dan jiwa pun terbelenggu ......................................................
terbelenggu oleh tipuan kenikmatan dunia yang sesaat
yang sebentar lagi akan kita tinggalkan, untuk selamanya ....
Apa yang mampu kita perbuat saat sang ruh berpisah dari badan ?
Lalu apa yang kita bawa disaat sang ruh menghadap Alloh ?

Tanpa tersadari terkadang kita terlampau senang dan lupa
disaat saat nikmati lezatnya hidangan .................
sementara di seberang sana, disudut desa, atau di emperan toko, di ujung jalan
Kita lupakan mereka menahan sakit, memegangi perutnya yang semakin lemas menahan rasa lapar.............

Saudaraku .................................
Masih adakah rasa kepedulian pada saudara kita yang lemah, miskin dan papa ?
Jangan biarkan mereka lapar...................
Jangan biarkan mereka sakit .................
Jangan biarkan mereka miskin ...............
Miskin ilmu, miskin iman dan aqidah serta ....
keyakinan pada Allooh.............................

Apa yang telah kita lakukan pada saudara saudara kita ?
Sebagai muslim, lalu ..........sudahkah kita perlakukan saudara kita seperti kita melakukan pada diri sendiri ?
Lalu pernahkah kita menceritakan keburukannya, keaibannya lalu kita beberkan pada setiap orang ?
Pernahkan terdengar kisah tentang orang orang yang memakan bangkai dengan begitu lahapnya lahapnya ?
Itulah umpama orang orang yang menceritakan aib saudaranya ?

Ternyata Persaudaraan kita selama ini hanya sekedar sekulit bawang, persaudaraan yang belum atas dasar iman , sependeritaan, sepenanggungan,
Persaudaraan yang hanya sebatas bisnis, materi dan kenikmatan dunia semata,
Lalu sudahkah terpupuk rasa cinta dan persaudaraan kita karena Alloh ?
Bahagia, derita suka dan duka, pahit manis kehidupan
Terasakan bersama dilalui bersama
Bersatu, berdiri kokoh, bagai tiang tiang bangunan terpancang
Dan saling menguatkan ..................

Itulah persaudaraan yang terikat dan terbalut oleh nilai nilai keimanan pada Allah yag maha Rahman

Lalu apa yang telah kita lakukan pada keluarga kita ?
Sebagai pemimpin keluarga , lalu .......sudahkah kita kenalkan anak-anak pada Khaliqnya ?
Sudahkah kita tuntun mereka ke jalan yang lurus ?
Sudahkah kita contohkan mereka akan akhlaq luhur ?
Sudahkah kita selamatkan mereka dari murka Allah ?





Saudaraku.........................
Selamatkan dan jagalah mereka dari sentuhan panasnya api neraka .!
Tak sadarkan bahwa selama ini kita membiarkan anak-anak kita, terjerembab, terjungkal lalu jatuh ................
Nampak istri dan anak anak kita keluar rumah dengan bebasnya , lalu kita banggakan ketampanan, kecantikan mereka tanpa tertutup aurat, sementara ..... mata mata liar di sekelilingnya memandangi dengan bebasnya, .... membuat bangkitnya angan-angan yang tak pernah kita tahu, suatu saat menjadi bumerang dan bom waktu yang siap meledak ....................
Lalu menghancurkan masa depan
Dan meracuni Generasi muda bangsa ini

Dan apa yang telah kita lakukan pada bangsa kita ?
Sebagai pemimpin umat, pemimpn masyarakat atau bangsa , lalu ..............sudahkah kita lindungi bangsa ini ?
Sudahkah kita penuhi janji janji kita pada mereka, yang kita ucapkan sebelum mereka mempercayakan kita duduk di kursi kebanggaan ?
Sudahkah kita bimbing mereka menjadi bangsa yang cerdas dan ber akhlaq yang mulia ? atau kita justru membodohi mereka ?
Sudahkah kita selamat kan pendidikan mereka ? atau justru kita semakin kikir terhadap harta kita ?
Tak sadarkan bahwa selama ini kita biarkan umat dalam kemiskinan, kebodohan.

Sementara kita biarkan mereka menikmati hidangan yang meracuni kehidupannya, dengan tayangan tayangan yang tak pantas dilihat oleh mata ...............
Dan kepribadian bangsa yang terkenal ramah santun itu kini pun mulai tercoreng ............. dan semakin hilang..............
Terkikiskah oleh maraknya budaya luar yang deras mengalir , tanpa bendungan dan maraknya tindak kriminal serta prilaku amoral
lalu mereka pun membawa badan tak tahu arah, berjalan bersama keterlenaan, ketidakpastian nasib dan masa depan
sementara mereka tak sadar jurang menganga siap menelan ..... ................................
Saudaraku jangan biarkan mereka hancur.....
Kita tidak tahu mungkin dari mereka , dari anak anak dan cucu mereka , ada sepercik harapan, ada sebutir mutiara tersimpan
Sebagai Generasi yang jujur, adil berbudi luhur
Yang siap mengharumkan nama bangsa negeri tercinta ini
di masa depan

Saudara ku ............................
Tuliskan .................. Katakan ................
Entah dihari siang atau tengah malam
Tentang Dia ............................................
Jangan ada ada keraguan padaNYA
Dialah Allah, Tuhan Yang Esa
Dialah Allah, Tuhan Yang Mah Kuasa , Adil dan bijaksana
Dialah Allah, Tuhan Yang Maha Kaya, Namun Pengasih
Lagi Penyayang pada makhluk makhlukNya

Namun ...........................
Dia pula Allah, Tuhan Yang Maha Keras, Kejam dan Pedih akan siksaan NYA
Pada makhlukNYA yang kufur, ingkar lagi angkuh dan sombong
Mereka yang enggan mensyukuri nikmat-nikmat NYA
Mereka yang membangkang pada aturanNYA
Mereka yang tak mau tunduk pada Hukum hukum NYA

La’in syakartum la’aziidannakum wala’in kafartum inna azaabi lasyadiid ......................



Jakarta 18 Maret 2007




A. fauzi A.GH
021-92170496








Tidak ada komentar:

Posting Komentar